BatasJogja – Sejumlah kelompok masyarakat yang tergabung dalam Front Jihad Islam (FJI) Jogja menggelar aksi demo di sekitar Jalan Panembahan, Gondomanan, Kota Jogja, Daerah Istimewa Yogyakarta pada Jumat (7/12/2024).
Mereka merespon sejumlah tindakan yang meresahkan dari sejumlah orang yang disebut pendatang dari Papua. Salah Satunya kejadian bentrokan dengan aparat saat menggelar Aksi Free West Papua di Jalan Kusumanegara beberapa waktu lalu.
“Tujuan kita sebagai warga Jogja menyampaikan tuntutan yang kemarin terjadi orang papua dan aparat . Masalahnya sebenarnya sudah berlangsung lama mereka membuat warga resah karena perilaku mereka,”kata Koordinator FJI, Abdurrahman saat diwawancarai wartawan.
Mereka juga meminta pendatang dari papua diluar tujuan mengenyam pendidikan untuk bisa dipulangkan terutama yang ada di Asrama Kamasan, Muja-Muju, Umbulharjo, Kota Jogja. “Yang tidak berkepentingan dikembalikan ke papua kita buka mengusir tapi mengembalikan orang papaua yang tidak berkepentingan dan tidak ada kegiatan,” katanya.
Para pendemo ingin Jogja kembali seperti sebelumnya yang berhati nyaman tanpa ada tindakan yang merugikan masyarakat sekitar. Ia menyampaikan jika Jogja sebagai kota pendidikan dan wisata menerima siapapun.
“Di Jogja banyak pendatang dari berbagai macam provinsi, harapannya bisa aman dan tertib dan tidak membuat warga resah. Jogja berhati nyaman dan pelajar Papua yang ke sini harusnya belajar, bukan membuat permasalahan di masyarakat,” ujarnya.
Dirinya juga menyinggung sikap kepolisian kepada pendatang tersebut saat beberapa kejadian tidak menggunakan helm di jalan.
“Mereka bawa motor tidak pakai helm tidak ditilang, kenapa warga Jogja tidak pakai helm langsung ditilang,” pungkasnya. (BJ-2/did).
