BatasJogja – Problem sosial di Padukuhan Pusmalang, Wukirsari, Cangkringan yang membuat dua belah warka berkecamuk selama hampir 1 tahun belakangan belum juga menemukan solusi yang ditengarai kurang puasnya sebagian warga atas kepemimpinan Dukuh Mustain Romli.
Terdapat kelompok yang mendukung Pusmalang tetap dipimpin Dukuh Mustain Romli. Tetapi ada juga kelompok warga yang menolak dan menuntut agar Pak Dukuh dicopot, dengan tuduhan serangkaian dugaan penyelewengan, di antaranya dana pembangunan masjid.
Masalah tersebut sebenarnya telah berupaya ditengahi oleh Panewu Cangkringan, Jaka Sumarsana yang berharap masyarakatnya tidak saling terprovokasi.
“Kami, forum komunikasi pimpinan (Kapanewon) siap mengawal bersama masyarakat untuk menyelesaikan permasalahan yang ada,” katanya pada Sabtu (4/1/2025).
Untuk menyelesaikan hal tersebut pihaknya menyampaikan telah melibatkan berbagai pihak, termasuk tokoh agama agar kondisi di masyarakat tidak semakin meruncing dengan perbedaan posisi yang diambil kepada Lurah Pusmalang.
Diketahui sebelumnya pada 23 Desember lalu, warga yang kontra dengan kepemimpinan Mustain meminta agar dilakukan kepemimpinannya sebagai dukuh Pusmalang dicopot. Mereka mengatasnamakan diri sebagai Pusmalang Peduli Kebenaran, Kejujuran, dan Keadilan menggelar demo di Balai Desa Wukirsari.
“Intinya, kami warga Pusmalang melihat sikap Dukuh Pusmalang tidak sesuai dengan kedudukannya. Maka warga Pusmalang datang, mohon kepada Pak Lurah untuk memecatnya,” ujar Anggota Massa Aksi, Mulyadi Ama
Kelompok dari Mulyadi ini, berbeda sikap dengan barisan Sri Harjani. Menurut Harjani dirinya bersama warga di RW 06, justru menilai Pak Dukun Mustain Romli sudah bertindak sesuai ketentuan.
Tidak ada kesalahan fatal yang diperbuat Pak Dukuh dalam menjalankan tugasnya di Pusmalang, sehingga Ia menilai tuntutan pemecatan terhadap dianggap tidak mendasar.
“Menurut kami, Pak Dukuh (Mustain) itu orang baik. Terbukti sampai sekarang tidak bisa diturunkan sama tim sebelah. Karena tidak terbukti apa yang dituduhkan,” ujar dia.
Kapolsek Cangkringan, AKP Suwanto telah melakukan serangkaian upaya agar situasi di Pusmalang tetap aman dan kondusif. Satu di antaranya dengan memerintahkan anggota Bhabinkamtibmas untuk rutin patroli dan sambang warga.
“Saya juga turun langsung datangi kedua kelompok, ngobrol-ngobrol santai untuk meredam situasi ini. Tokoh agama dan tokoh masyarakat jga kami datangi. Insyaallah semua sudah tenang semua. Semua sepakat untuk meredam (gesekan),” katanya.
Lebih lanjut Suwanto mengungkapkan, soal laporan hukum, informasi yang diterima, Polresta Sleman akan melakukan gelar perkara. Pihaknya mengimbau masyarakat untuk tetap tenang sembari menunggu prosesnya berjalan dan juga proses di Pemerintah Kalurahan Wukirsari.
Sejauh ini, upaya menyelesaikan konflik di Pusmalang, pihaknya juga sudah berkomunikasi dengan Pemerintah Kalurahan, dan melalui Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan juga sudah berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten.
“Intinya nanti akan ada mediasi. Pemerintah Kabupaten, melalui Pak Wabup juga rencananya akan hadir. Kami dari Kepolisian akan mengawal Kamtibmas dengan selalu patroli, menyambangi masyarakat.
Mereka (kedua pihak) juga sudah sepakat tidak melakukan aksi lagi. Sambil nanti menunggu hasil pemeriksaan di Kalurahan, karena kan (pak Dukuh) sudah SP 1 dan juga sembari menunggu pembinaan dari Pemerintah Kabupaten,” ujar Kapolsek. (BJ-2/did)