Gunungkidul

Skandal ASN Gunungkidul, Berduaan di Toilet Kantor Jadi Viral

×

Skandal ASN Gunungkidul, Berduaan di Toilet Kantor Jadi Viral

Sebarkan artikel ini

BatasJogja – Kepala BKPPD Gunungkidul, Iskandar, akhirnya angkat bicara soal skandal perselingkuhan dua ASN yang terpergok berduaan di kamar mandi kantor saat jam kerja. Ia mengonfirmasi bahwa laporan tersebut dibuat langsung oleh istri sah IM, yang membawa bukti rekaman CCTV serta dokumentasi perselingkuhan sebelumnya.

“Laporan ini masuk beberapa hari sebelum masa jabatan Bupati Sunaryanto berakhir. Beliau bahkan memerintahkan saya dan Sekda untuk segera menindaklanjuti,” ujar Iskandar, Selasa (25/2/2025).

Namun, hingga kini hasil pemeriksaan masih abu-abu. BKPPD telah meminta atasan langsung kedua ASN untuk melakukan pemeriksaan, tetapi perkembangan kasusnya belum jelas. Jika terbukti melanggar, IM dan T berpotensi menerima sanksi berat, dari penurunan pangkat hingga pemecatan tidak dengan hormat (PTDH), sebagaimana diatur dalam PP Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil.

Tak hanya itu, muncul dugaan intervensi dalam proses pemeriksaan. Iskandar mengisyaratkan bahwa ada revisi dalam berita acara yang berpotensi melunakkan fakta.

“Kabarnya ada revisi, ya. Tapi kalau memang terbukti ada upaya menutupi fakta, pasti akan kami sikapi,” tegasnya.

Di sisi lain, Sekretaris Dinas DPMTP, Ashar Janjang S, membenarkan bahwa istri sah IM adalah pegawai di instansinya. Namun, ia enggan memberikan detail lebih jauh.

“Benar, dia pegawai di sini, jabatan fungsional,” ucapnya singkat, seakan enggan terseret lebih dalam.

Transparansi Dipertanyakan, Publik Geram

Penanganan kasus ini menjadi sorotan publik. Dugaan adanya intervensi dan sikap tertutup dari pihak dinas membuat masyarakat bertanya-tanya.

“Kalau ASN biasa saja bisa ditindak tegas, kenapa ini seperti ditutup-tutupi? Apa karena ada kepentingan tertentu?” ujar seorang warga dengan nada geram.

Ketika Kepala Dinas Perindustrian Koperasi dan UMKM, Supraptono, dicoba dikonfirmasi, ia memilih menghindar. Beberapa pegawai mengungkapkan bahwa ia sebenarnya berada di kantor, tetapi enggan menemui wartawan.

Dengan kasus yang semakin mencuat, publik menuntut pemerintah daerah untuk bertindak tegas. Transparansi dan akuntabilitas dalam penanganan skandal ini menjadi ujian bagi integritas pemerintahan Gunungkidul. (BJ-3)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *