Sleman

Program Makan Bergizi Gratis Mulai di Sleman, Baru Ada 1 Dapur Fisik

×

Program Makan Bergizi Gratis Mulai di Sleman, Baru Ada 1 Dapur Fisik

Sebarkan artikel ini

BatasJogja – Program makan siang gratis di Kabupaten Sleman dimulai pada Senin (13/1/2025) salah satunya di SD Sinduadi Timur, Mlati, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Makanan mulai didistribusikan kepada ratusan siswa siswa pada pukul 09.30 WIB.

Plt Kepala Sekolah SD Sinduadi Timur, Hariyanto menyampaikan jika terdapat 167 siswa yang mendapatkan makanan. Ia menyebut para siswa antusias dengan adanya makanan yang datang. “Alhamdulillah anak-anak juga sangat semangat, antusias sekali, bahkan tadi anak sekolah yang kurang,” katanya saat diwawancarai wartawan.

“Jadwal makan setelah istirahat pertama baru akan didistribusikan ke anak. 09.30. Ini kan program makan bergizi, bukan makan siang,” katanya.

Dengan adanya MBG, disebutnya tidak menutup operasional kantin di sekolah. Kendati begitu disebutnya hanya menjual makanan ringan.Pihaknya menyampaikan akan melakukan evaluasi terkait waktu makan yang disebutnya mengurangi jam pelajaran siswa. “Akan ada evaluasi (jam makan),” jelasnya.

Sementara itu, Komandan Kodim (Dandim) Sleman 0732/Sleman Letkol Inf Mohammad Zainollah menyampaikan jika program MBG sudah sesuai dengan perencanaan yang dimulai pada Senin (13/1/2024).

Pendistribusian makanan bergizi dilakukan di Kapanewon Depok dan sekitar Kapanewon Mlati. Ia menyampaikan jika di Kabupaten Sleman terdapat 4 kepala dapur, namun dapur fisik baru ada 1 lokasi yang ada di SPPG Kaliurang.

“Di Sleman ada 4 kepala dapur atau 4 biro SPPG. Yang satu fisik dapur sudah ada, tiga ada kemitraan dengan beberapa katering. Running hari ada 2, Jakal dan Cangkringan. Cangkringan kemitraan yayasan dan katering,” katanya.

Untuk pendistribusian kali ini diberikan sebanyak 1.544 penerima di 27 sekolah PAUD hingga SD di Kapanewon Cangkringan. “Untuk di Jakal, data awal 1.312 tapi informasi terakhir kehadiran guru sekolah 1.239 sesuai kehadiran siswa. Koordinasi kepala dapur dari unit SPPG berjalan baik. Saling memberikan informasi. Di jakal 8 sekolah, 2 TK, 5 SD, 1 SMP,” katanya.

Terkait tenaga masak yang ada di Dapur SPPG Kaliurang, Zainollah menyampaikan hal tersebut dilakukan oleh masyarakat sekitar. Persiapan dapur disebutnya butuh proses yang tidak mudah bahkan saat memasak terdapat pergantian jam tugas hingga beberapa tenaga rela untuk tidur di dapur. Hal tersebut agar makanan yang dipersiapkan bisa segera sampai ke para siswa.

“Mari kita doakan, program dari Bapak Prabowo MBG sasaran utama anak sekolah termasuk untuk ibu hamil dan sebagainya. Artinya, program ini butuh support dari kita semua. Dan teman-teman lihat, dari BPOM, Dinas Kesehatan, dan dari Dinas Pendidikan melihat langsung kegiatan ini,” katanya. (BJ-2/did)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *